Kamis, 23 Februari 2012

JANGAN PERNAH MENGENAL NARKOBA


Kita tentu sering mendengar bahwa di kalangan remaja/pelajar beredar Narkoba. Penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja/pelajar merupakan masalah yang kompleks. Kenapa? Oleh karena tidak saja menyangkut pada remaja atau pelajar itu sendiri, tetapi juga melibatkan banyak pihak baik keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, teman sebaya, tenaga kesehatan, serta aparat hukum, baik sebagai faktor penyebab, pencetus ataupun yang menanggulangi.

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa puber. Pada masa inilah umumnya dikenal sebagai masa "pancaroba" keadaan remaja penuh energi, serba ingin tahu, belum sepenuhnya memiliki pertimbangan yang matang, mudah terombang-ambing, mudah terpengaruh, nekat dan berani, emosi tinggi, selalu ingin coba dan tidak mau ketinggalan. Pada masa-masa inilah mereka merupakan kelompok yang paling rawan berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba.

Pengetahuan mengenai bahaya narkoba ini hanyalah merupakan salah satu segi yang perlu disampaikan agar mereka sadar akan dampaknya terhadap kesehatannya bahkan ancaman terhadap kehidupannya. Kalau saja semua perilaku pada masa remaja tersebut terarah dengan baik pada hal-hal yang positif tentunya akan dihasilkan remaja/pelajar yang berprestasi sebagai tumpuan masa depan, tetapi sebaliknya akan menghasilkan perilaku negatif seperti kenakalan remaja, tindak kejahatan, rusaknya fisik dan mental yang sangat merugikan dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.

NAPZA ialah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif, bahasa “kerennya” adalah NARKOBA yang merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Masyarakat sudah banyak mendengar suguhan kata-kata ini dan telah menjadi ancaman di depan mata.

Kata “Narkotika” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “Narkoum” yang berarti membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya bahwa narkotika memiliki khasiat dan manfaat yang digunakan dalam kedokteran dalam penanganan kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian perkembangan ilmu pengetahuan farmasi / farmakologi. Ironisnya saat ini malah disalahgunakan oleh pihak tertentu yang menjadikan narkotika sebagai komoditas ilegal.

Narkoba menyerang dan merusak syaraf manusia ini mengakibatkan perasaan dan akal seseorang tidak berfungsi normal. Bila dua organ tersebut tidak berfungsi, sebenarnya manusia itu telah kehilangan kemanusiaannya. Pada awalnya Alkohol dan Rokok ialah pintu masuk seseorang terjerumus narkoba.

Sebagai manusia yang beragama islam memakai narkoba itu hukumnya haram, sejak Musyawarah Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 10 Pebruari 1978 telah menyampaikan fatwa yang ditandatangani oleh KH Syukri Ghazali (Ketua Komisi Fatwa MUI) dan H. Amirudin Siregar (Sekretaris Komisi Fatwa MUI). Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat, layak , dan mampu mengemban amanah setelah terlebih dahulu melalui seleksi diantara makhluk Tuhan lainnya, sebagaimana Allah berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 72 :

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit dan bumi serta gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh”.

Dalam Islam, narkotika ini sering di sebut juga “hasyisyi”. Dalam Kitab “Hisyayatul As Syariah” karangan Ibnu Tamiah di sebutkan bahwa:

“Hasyisyi itu hukumnya haram dan orang yang meminumnya dikenakan hukuman sebagai mana orang yang meminum khamr”

Dan ada salah satu Hadis Sholeh riwayat Bukhori Muslim yang Berbunyi:

“Tiap-tiap barang yang memabukkan haram”.

Dari beberapa Firman dan Hadis di atas kita harus lebih meyakini lagi bahwa NARKOBA itu hukumnya haram.

PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA:
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.
2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :

a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b. Hubungan kurang harmonis
c. Orang tua yang bercerai
d. Orang tua terlampau sibuk, acuh
e. Orang tua otoriter
f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g. Kurangnya kehidupan beragama.

Lingkungan Sekolah :

a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
d. Adanya murid pengguna NARKOBA.

Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NARKOBA. Ada Pepatah mengatakan “Mencegah lebih baik dari pada mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus narkoba. Mereka yang sudah terjerumus sampai menimbulkan ketergantungan akan sulit untuk di tangani dan sukar untuk di berikan pengarahan . Umumnya sukar untuk menghentikan pemakaian Narkoba.Ada Beberapa hal yang perlu kita lakukan demi menjaga seseorang agar tidak terjerumus kepada narkoba, diantaranya:

1. Pendidikan Agama Sejak Dini

Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilaksanakan sejak dini. Bukan hanya itu, bahkan anak yang masih dalam kandungan Sang Ibupun usaha mendidik anak tersebut sudah harus dilaksanakan yaitu dengan jalan kedua orangtuanya selalu berakhlak dan berbudi baik, menyempurnakan ibadah, memperbanyak bersedekah, membaca Al Qur’an, berpuasa, dan berdoa kepada Allah dengan tulus agar anak yang akan lahir nanti dalam bentuk fisik yang sempurna dan merupakan anak yang berjiwa shaleh.

2.Pendidikan di Lingkungan Keluarga

Unit terkecil dari masyarakat adalah rumah tangga. Di sinilah tempat pertama bagi anak-anak memperoleh pendidikan perihal nilai-nilai sejak anak dilahirkan. Maka dengan demikian orang tua sangat berperan pertama kali dalam mendidik, mengajar, membimbing, membina, dan membentuk anak-anaknya dengan :

1. Memberikan kasih sayang, pengorbanan, perhatian, teladan yang baik, pengaruh yang luhur.

2. Menanamkan nilai-nilai agama (iman dan ibadah), akhlak budi pekerti, disiplin dan prinsip-prinsip luhur lainnya.

3. Melakukan kontrol, filter, pengendalian, dan koreksi seluruh sikap anak-anaknya secara bijaksana baik di rumah maupun di luar.

4. Memelihara kesejukan, ketentraman, kesegaran, keutuhan, dan keharmonisan rumah tangga sehingga anak-anak merasa tenang, nyaman, aman, damai, bahagia, dan betah tinggal di tengah-tengah pergaulan keluarga setiap hari.

3.Pendidikan Agama di Sekolah / Kampus

Sekolah maupun prguruan tinggi ialah tempat guru mengajar/mendidik dan murid belajar dan terdidik, sehingga terciptalah masyarakat pendidikan yang bertujuan menumbuhkan, mengembangkan, dan membentuk kepribadian, pengetahuan dan keterampilan anak didik yang kelak akan tumbuh menjadi manusia seutuhnya. Untuk itu, sekolah maupun perguruan tinggi harus berorientasi pada pembangunan dan kemajuan sehingga dapat mencetak sumber daya manusia yang beriman, berilmu, dan mempunyai keterampilan yang tinggi serta memiliki wawasan masa depan yang luas, berakhlak mulia, juga berbudi pekerti luhur.

Bersihkan Pemuda Indonesia Dari Narkoba

, Asisten Deputi Kaderisasi Kepemimpinan Pemuda, Nur Edi Boediono menegaskan, pemuda pemudi Indonesia harus bersih dari penyalahgunaan Narkoba, dengan terus membekali mereka tentang bahaya yang ditimbulannya.
“Kita tidak ingin bangsa ini akan kehilangan pemuda/pemudi sebagai generasi penerus hanya karena mereka terlibat penyalahgunaan Narklahgunaan Narkoba saat ini, khususnya bagi pemuda pemudi Indonesia atakan perang terhadap Narkoba.
Narkoba menjadi musuh kita bersama. Dan semua elemen harus menyatakan kepeduliannya atas pemberantasan Narkoba dimanapun berada.
“Polda pun dapat menjadikan generasi pemuda/pemudi ini menjadi mitra dalam upaya pemberantasan Narkoba, disamping elemen masyarakat lainya,” demikian Nur Edi Budiono. (Narjo)

Cara untuk memulihkan kondisi pemakai Narkoba

Tips untuk memulihkan atau menyembuhkan kondisi pemakai Narkoba - Berikut ini,ada beberapa cara untuk bisa memulihkan kondisi seorang pemakai narkoba, tentunya, yang pertama harus di miliki sebelum korban itu masuk ke dalam tahap pengobatan, adalah niat untuk sembuh biar gimana pun kerasnya usaha keluarga atau teman dekatnya untuk mengobati si korban itu, tanpa niat sembuh, percayalah semua itu gak bakalan berhasil.

Setelah si korban itu, udah berniat kuat untuk sembuh, cara pertama yang harus di lakukan adalah:

Pertolongan Pertama;
Penderita di mandikan dengan air hangat,minum banyak,makan-makanan yang bergizi dalam jumlah sedikit dan sering,dan di alihkan perhatiannya dari narkoba,Bila tak berhasil,perlu pertolongan dokter. pengguna harus di yakinkan bahwa gejala-gejala sakau,mencapai puncak dalam 3-5 hari dan setelah 10 hari akan hilang.

Detoksifikasi;
Detoksifikasi adalah proses menghilangkan racun (zat narkotika atau adiktif lain) dari tubuh,dengan cara di pakai atau penurunan dosis obat pengganti.Deteksifikasi dapat di lakukan dengan berobat jalan atau di rawat di Rumah sakit.Biasanya,proses DEteksifikasi di lakukan terus menerus selama satu sampai tiga minggu,hingga hasil test urine menjadi negatif dari zat adiktif.

Rehabilitasi;
Setelah menjalani DEtoksifikasi hingga tuntas (test urine sudah negatif),tubuh secara fisik memang tidak "ketagihan" lagi.Namun,secara psikis ada rasa rindu dan kangen terhadap zat tersebut.hal itu masih membuntutialam pikiran dan perasaan sang pecandu.Ia masih sangat rentan dan masih sangat besar kemungkinan kembali mencandu dan terjerumus lagi.Untuk itu,setelah di detoksifikasi perlu juga di proteksi lingkungan dan pergaulan yang bebas dari lingkungan pecandu.misalnya dengan memasukan mantan pecandu ke pusat rehabilitasi.
Beberapa cara lainnya adalah melakukan terapi yang di sebut D.O.C.A sebelum melakukan terapi D.O.C.A tentu harus cek dulukondisi si pecandu tersebut,yang memerlukan terapi D.O.C.A itu adalah mereka (pasien)dengan tingkat keparahan putus opoid 2 dan 3 pada sekala Himmelsbach yaitu antara lain adanya gejala merasa sakit seluruh tubuh,panas dingin,gemetaran,mual dsb.juga mereka yang takut dengan cara Detoksifikasi lain atau menghendakinya.

Plus,harus tahu juga riwayat kesehatan pasien sebelumnya. D.O.C.A mempunyai syarat medis tertentu. yang membatasi agar tidak terjadi komplikasi berat.yaitu termasuk sedang tidak hamil,tidak menderita hepotitis akut,tidak mengalami gangguan jiwa berat (psikosis),atau tidak sakit parah lainnya yang beresiko dengan anestesia seperti infeksi jantung,infeksi paru-paru,atau gagal ginjal.

AMALAN RINGAN BERPAHALA BESAR



· Wudhu’.
Dari uqbah bin Amir, dia berkata, “Kami memelihara onta shadaqah secara bergilir, lalu tiba pada giliranku.Pada sore harinya aku mengembalikannya ke kandang penampungan, lalu kulihat Rosululloh saw. Berdiri sambil menyampaikan perkataan kepada orang-orang. Aku sempat mendengar dari sabda beliau itu : “Tidaklah seorang Muslim mengambil wudhu’, lalu membaguskan wudhu’nya, kemudian berdiri dan sholat dua rakaat, menghadap dengan hati dan wajahnya, melainkan ia mendapat balasan surga.””
Uqbah berkata, “Betapa murah hati hal ini.” Tiba-tiba ada seseorang dihadapanku yang berkata, “Yang sebelum itu jauh lebih murah hati.” Aku memandang, ternyata dia adalah Umar.Dia berkata, “Sebenarnya aku telah melihatmu telah datang sejak tadi.Beliau bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian mengambil wudhu’, lalu menyempurnakan atau meratakan wudhu’ (ke anggota tubuh yang dibasuh), kemudian berkata, ‘Aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain Alloh, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba Alloh dan Rosul-Nya, melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia bisa masuk dari pintu mana pun yang dikehendakinya.” (Diriwayatkan Muslim)
Menurut Imam An-Nawawy tentang makna sabda beliau, “Kemudian berdiri dan sholat dua rakaat, menghadap dengan hati dan wajahnya”, bahwa beliau memadukan dua kata ini (hati dan wajah) sebagai wakil dari berbagai jenis ketundukan dan kekhusyu’an, karena tunduk itu ada dalam anggota tubuh, dan khusyu’ itu ada di dalam hati. Begitulah menurut pendapat jama’ah ulama.
Perkataan Uqbah, “Betapa murah hati hal ini”, maksudnya perkataan, faidah, kabar gembira atau ibadah ini. Kemurahannya bisa dilihat dari beberapa sisi, karena amalannya mudah dan sederhana, setiap orang bisa melakukannya tanpa kesulitan. Sementara itu, pahalanya amat besar. Wallohu a’lam.
Menurut An-Nawawy, hadits ini bisa dpadukan dengan apa yang disebutkan di dalam riwayat At-Tirmidzy secara muttashil: “Ya Alloh, masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat dan masukkanlah aku ke dalam goongan orang-orang yang bersuci.”
Bisa juga ditambahkan dengan riwayat An-Nasa’y di dalam kitabnya, amalul-yaum wal-lailah, secara marfu’: “Maha Suci engkau, ya Alloh, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Ilah selain engkau semata, yang tiada sekutu bagi-Mu, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.”
 · Sholat sunat fajar.
Dari Aisyah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (Diriwayatkan Muslim dan At-Tirmidzy).
Yang dimaksud sholat fajar disini adalah sholat sunat sebelum subuh. Lalu bagaimana halnya dengan sholat wajib itu sendiri? Tentu pahalanya jauh lebih besar.
Aisyah meriwayatkan, bahwa beliau pernah bersabda tentang kedudukan dua rakaat pada saat terbit fajar: “Sesungguhnya dua rakaat ini lebih kucintai daripada dunia seisinya.”
Aisyah juga menyebutkan bahwa tidak ada sholat nafilah yang lebih banyak dilakukan oleh Nabi saw selain dari dua rakaat sholat fajar.
Dua hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, yang sekaligus merupakan dalil keutamaannya yang besar.
***

BACAAN MUSLIM

Air Kencing Penyebab Kebanyakan Siksa Kubur



Ibnu Abbas ra mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah saw melintasi dua makam, lalu beliau berkata, “Sesungguhnya mereka berdua sedang disiksa, mereka bedua disiksa bukan disebabkan melakukan dosa besar. Salah satu dari mereka disiksa karena TIDAK SAMPAI BERSIH SAAT BERSUCI”
dari buang air kecil.”Seorang perempuan Yahudi mendatangi Aisyah seraya berkata,
“Sesungguhnya azab kubur itu disebabkan air kencing.” Mendengar perkataannya, Aisyah berkata, “Engkau bohong.” Perempuan Yahudi itu menjelaskan, “Karena air kencing itu mengenai kulit dan pakaian.”Kemudian Rasulullah saw keluar untuk mengerjakan shalat, sedangkan suara kami semakin keras terdengar (karena ribut). Mendengar keributan ini Rasulullah saw bertanya, “Ada apa ini?” Aisyah pun meceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh perempuan Yahudi tadi, setelah itu Rasulullah saw bersabda, “Dia memang benar.”
Abdurrahman bin Hasaah mendengar Rasulullah saw bertanya, “Tahukah kalian apa yang telah menimpa salah seorang Bani Israil? Dulu, saat mereka terkena air kencing, mereka segera membersihkannya dengan memotong pakaian yang terkena cipratan air kencing tersebut. Melihat perbuatan ini, orang itu melarang mereka, maka dia pun diadzab dalam kuburnya.
Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Huraihah ra secara mauquf, Rasulullah saw bersabda,
” Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan air kencing.”
Pada suatu malam Abdullah bin Umar pergi ke rumah seorang perempuan tua yang di samping rumahnya terdapat pemakaman. Lalu dia mendengar suara lirih yang berkata,
“Kencing, apa itu kencing? Gayung, apa itu gayung?” Abdullah bin Umar pun berkata, “Celaka, apa yang terjadi?” Perempuan tua itu menjawab, “Itu adalah suara suamiku yang tidak pernah bersuci dari buang air kecil.” Mendengar penjelasan tersebut,
Abdullah bin Umar berkata, “Celakalah dia! Unta saja alau kencing bersuci, tapi dia malah tidak peduli.” Perempuan tua itu kembali menuturkan kisah suaminya : Ketika suamiku sedang duduk, ada seorang lelaki mendatanginya seraya berkata, “Berilah aku minum, aku sangat haus.” Suamiku malah berkata, “Engkau membawa gayung sedangkan gayung kami tergantung.” Orang itu berkata, “Wahai tuan, berilah aku minum, aku hampir mati kehausan.” Suamiku berkata, “Engkau membawa gayung.” Akhirnya lelaki yang meminta air untuk minum itu meninggal dunia. Setelah itu, suamiku juga meninggal dunia. Namun sejak hari pertama dia meniggal dunia, seringkali terdengar suara suamiku dari arah pemakaman,
“Kencing, apa itu kencing? Gayung, apa itu gayung?”
Nauzubillah min dzalik, ternyata perkara kecil saja bisa menyebabkan kita mendapat siksa kubur ya? Banyak orang memandang remeh bersuci setelah buang air kecil (kurang bersih bahkan tidak bersuci sama sekali), padahal hal yang remeh itu bisa menjadi malapetaka ketika kita masuk pada Alam Barzakh.
“Ya Allah, lindungi kami semua dari siksa neraka, siksa kubur, fitnah dunia & alam barzakh, serta fitnah yang ditimbulkan oleh dajjal, amin.

Di belakang Pria yang Kuat, Selalu Ada Wanita Hebat!

Di belakang Pria yang Kuat, Selalu Ada Wanita Hebat!







BETAPA  hebat menjadi wanita. Lembut, penuh kasih, dilindungi, dihormati dan dihargai. Kehadirannya diperlukan oleh setiap manusia di semua peringkat usia. Sebagai anak dia menyenangkan. Sebagai saudara, dia menenteramkan. Sebagai isteri, dia menginspirasi. Sebagai ibu, dia pendidik ulung dan sebagai  teman, dia dikenal sebagai penasihat yang ikhlas.
Di sebalik kekurangannya dari sisi akal dan agama, dalam banyak situasi, wanitalah pemeran utama di belakang layar. Baik pendidikan yang diterimanya, baiklah pula pengaruh yang dibawanya.
Boleh dikatakan, wanita adalah penentu jatuh atau tegaknya pria. Malah dalam banyak kisah dari seluruh dunia , dialah yang membangunkan pria, memberikan motivasi dan buah fikiran yang tak dapat ditepikan.
Hal yang sama berlaku kepada keluarga Muslim-mukmin yang cinta li ilah li kalimatillah, jihad fi sabilillah.

Dalam sebuah keluarga, posisi paling penting adalah sebagai isteri, karena dialah orang yang paling dekat dan paling mengerti suaminya. Di sinilah letaknya makna syarikatul hayah (pasangan kehidupan), yang setia menjadi sayap suami dalam keadaan suaminya hadir dan sewaktu ketiadaannya. Bersungguh-sungguh berusaha membantu secara hakiki dan maknawi dalam mencapai cita-cita hidup mulia atau mati syahid.
Firman Allah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم)  di dalam surah At-Taubah, ayat 71;
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللّهَ وَرَسُولَهُ أُوْلَـئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ
اللّهُ إِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang mukmin pria dan wanita, sebahagian daripada mereka adalah penolong bagi sebahagian yang lain, mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, mereka mendirikan shalat, mengeluarkan zakat dan ta’at kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan dirahmati Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Bijaksana.”

Apakah syarikatul hayah (partner kehidupan?), apakah kriteria yang diperlukan? Secara ideal, seorang wanita Muslim haruslah memiliki modal:
1.  Memiliki tingkat iman dan taqwa yang memadai

Paling tidak, mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Cukup pula untuk dia memilih dan memilah yang halal, haram dan yang syubhat. Dengan demikian, dia menggenggam izzah-nya dengan kuat.
Bila sudah berbekal dengan iman dan taqwa, dia tidak akan mudah berputus asa dan kemudian diserang kemurungan apabila ditimpa musibah. Dan dua bekal tersebut akan menjadi benteng dirinya dari terjebak ke dalam perbuatan atau kerja yang berisiko mengancam aqidah dan akhlaq.
2. Sebaiknya dia menguasai ilmu dien dan akademik

Wanita yang berwawasan akan menyadari kepentingan ilmu lantaran dialah yang akan memikul tanggung-jawab sebagai guru besar kepada anak-anaknya, baik semasa keberadaan suami  di rumah maupun pada saat ketidakhadiran suami. Dengan ilmu, dia mampu berperan sebagai pembantu pribadi suami dan berupaya menjadi pendidik kepada anak-anaknya.
Sementara dengan kemahiran atau skil-skil tertentu, antara lain, memasak, menjahit, mengajar, memandu kenderaan dan lain-lain, dia akan memiliki inisiatif dan kreativitas dalam menjalani hidup, baik bersama suami mahupun ketika bersendirian.
3. Berkemampuan mengendali emosi

Wanita Muslim yang baik, ia harus sanggup bersusah-payah dan berusaha untuk qanaah, karena suami yang cintakan Allah, agama dan jihad akan otomatis menjadikan dunia sebagai sarana menuju akhirat, bukan sebagai kesenangan dunia semata. Menurut istilah Imam Asy-Syafii rahimahullah, “Hakikat zuhud adalah tidak meletakkan dunia di hatinya.”
Ini bermakna, bahwa seorang isteri harus kuat menahan hati dan emosi bila kekayaan sewaktu-waktu  bila keperluan dunia makin tidak sempurna dan mulai berkurang.
4. Memiliki mental yang kuat

Dalam bahasa yang lebih mudah, wanita ahrus kuat menahan perasaan. Ada banyak kondisi dan situasi yang menuntut kemampuan ini; kepergian suami dalam waktu lama, anak yang sakit di kala suami sibuk dan tak dapat mendampingi, keperluan ummat yang menyita waktu bersama suami. Atau ujian berat, ketika para wanita mendapi suami-suami mereka di penjara. Sementara keluarga yang tidak mendukung dan kondisi keuangan yang tidak stabil, adalah satu hal yang tak dapat tepiskan begitu saja. Bahkan berat pula kondisi ketika para suami berkeinginan “membantu” mengangkat derajat kaum hawa menjadi pendamping.
Sungguh luar biasa semua itu, jika perasaan marah, cengeng,  dan cemburunya mampu diletakkan di tempat yang betul dan baik serta wajar.
5. Mampu mengawal diri dari sifat buruk yang timbul dari situasi tertentu

Sifat buruk di sini antara lain adalah; membanggakan diri sebagai isteri, dengan itu dia paling tau banyak hal. Membanggakan suami dan merendahkan orang lain bisa juga menganggap dirinya orang paling malang dan paling memerlukan perhatian banyak orang ketika sedang  ditimpa musibah dan lain sebagainya.
6. Memiliki daya tahan dan kemahuan yang kuat

Daya tahan seorang istri-lah yang menjadi inspirasi dan menjadi pendorong utama para suami untuk melaksanakan amal dan karir. Dia ibarat  antibodi yang gigih melawan sembarang jenis bakteri, kuman dan  virus yang menyerang jiwa dan semangat suami dan keluarga.
Dia berkemauan kuat untuk bersama-sama suaminya menempuh ombak lautan perjuangan di dalam kapal bernama “jihad” dan rumahtangga menuju jannah Rabbnya. Dengan kemauan kuat yang kadang kelihatan seperti sebuah kedegilan, jiwa rapuh ditegakkan, semangat layu disegarkan dan air mata diusap dan diganti dengan senyuman.
7. Selalu berinisiatif untuk kelihatan menarik di mata suami

Wanita Muslim harus menarik dari berbagai segi; penampilan, cara berpakaian, berfikir, bersikap, berbicara dan mengambil keputusan, dalam waktu senang maupun susah. Wanita sebeginilah yang Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم)  maksudkan dalam sebuah ucapannya,
“Tidakkah mau aku kabarkan kepada kamu tentang sesuatu yang paling baik dari seorang wanita? Wanita sholehah adalah wanita yang bila dilihat suaminya menyenangkan, bila diperintah ia mentaatinya dan bila suaminya meninggalkannya, ia menjaga diri dan harta suaminya.” [Hadith riwayat Abu Daud dan An-Nasa’i)
Berbahagialah wanita yang membahagiakan suaminya.  Pria yang berjaya adalah pria yang bahagia lantaran telah memperoleh sebaik-baik perhiasan.
Rasulullah dalam sebuah haditsnya mengatakan,  “Ad dunya mata’, wa khoiru mata’iha al mar’atus Shalihat.” (dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah isteri Shalihat, HR. Muslim)
Pria yang berjaya adalah pria yang jiwanya bahagia dan merdeka, adalah pria yang tidak terpenjara oleh ulah dan ragam wanita di sisinya. Untuk itu, kesempatan belajar dan hak dididik perlulah diberi kepada kaum wanita. Tak ada ruginya pria memberi kesempatan wanita belajar. “You get what you give.”

Yakinlah, tangan yang menghayun buaian, akan mampu menggoncangkan dunia. Wallahu a’lamu  bish-shawabi. (Hanya Allah yang Maha tahu kebenarannya)
Paridah Abbas, penulis ibu rumah tangga dan seorang pengajar

AHLAN WA SAHLAN YA AKHI YAUKHTI.....!!!!!!!

Keuntungan menjadi orang miskin, Mau Tahu…??


Jadi orang miskin emangnya enak? Hidup payah, semua serba susah, tidak pernah bahagia, jarang mencicipi makanan enak, terpinggirkan, pakaian tidak pernah berganti dan lain-lain. Ini adalah sebagian stigma yang melekat pada orang miskin. Apakah stigma ini benar adanya atau hanya sebuah stereotype sosial?
Jelas penilaian tersebut adalah sebuah stereotype sosial karena belum tentu orang miskin seperti yang dikatakan diatas, bahkan keadaan yang dirasakan oleh orang miskin bisa sebaliknya. Mengenai kebahagiaan, karena dia adalah perasaan subjektif, maka untuk mengungkapkan bahagia tidaknya seseorang maka penilaiannya juga harus subbjektif, artinya bahwa perasaan senang atau susah harus diungkapkan langsung oleh yang bersangkutan, bukan sebuah generalisasi atau fakta yang dilihat dari luar. Penilaian yang objektif justru akan mengaburkan dan kemungkinan akan bertolak belakang dengan fakta yang sesungguhnya.
Benarkah orang miskin identik dengan kesusahan? Sebagai seorang yang dilahirkan dari keluarga miskin, dan masih tetap miskin sampai sekarang, ternyata kebahagiaan itu selalu datang menyertai, dan saya rasa semua orang miskin sama seperti apa yang saya rasakan. Kebahagian itu adalah milik semua orang, dan porsi terbesar kebahagiaan ada pada orang miskin, karena hal-hal berikut ini:
  • Orang Miskin Biasanya Mudah Bersosialisasi dan Berdaptasi
Jangan minder jadi orang miskin, karena tidak semua orang dapat hidup dalam keadaan seperti ini. Kita adalah orang kuat. Memang penampilan terkadang terlihat norak, tapi lebih norak lagi jika orang kaya jadi orang miskin.
Karena dibesarkan dalam keluarga dan masyarakat yang terbuka, sehingga sosialisasi dan adaptasi dengan orang-orang adalah hal yang paling menguntungkan. Jarang ada orang miskin mengalami kelainan tingkah laku seperti menarik diri dari pergaulan sosial. Dalam hal pekerjaan, orang miskin paling bisa beradaptasi, mereka bisa menduduki posisi dimasa saja, dari kuli bangunan hingga menjadi seorang manager. Ini karena orang miskin biasanya ditempa dengan kehidupan yag keras.
  • Keluarga yang Penuh Cinta dan Perhatian
Biasanya, karena sibuk mengurus dan menambah perbendaharaan harta, seseorang tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan keluarga. Urusan rumah tangga adalah urusan pembantu. Jadilah anak mereka seperti mental pembantu, kurang perhatian dan kasih sayang. Mereka biasanya tidak mencerminkan tingkah laku yang sama dengan orang tuanya, tetapi mencontoh tingkah laku pengasuhnya. Mungkin masih lumayan jika pembantunya mengerti tentang bagaimana merawat perkembangan anak, kalau tidak, bisa jadi anak mereka menjadi sesuatu yang “lain”.
Dalam keluarga miskin, mungkin waktu lebih banyak dihabiskan bersama dan bercengkerama dengan keluarga. Dan inilah kebahagiaan terbesar yang yang dialami oleh suatu tumah tangga. Bercanda, ngobrol, bukti bahwa mereka hidup bahagia. Keluarga adalah tempat tinggal dan tujuan utama.
  • Hidup Miskin Makan Selalu Enak
Mungkin ini adalah sebuah fakta yang tidak masuk akal, tetapi ini sebuah kenyataan. Bagi orang miskin, makan hari ini, walaupun sekadarnya, dan menu yang tidak menarik bagi orang kaya, tetapi bagi mereka adalah sebuah kenikmatan terbesar. Mereka akan bersyukur dengan rezeki hari ini. Berbeda dengan orang kaya, walaupun makanannya terlihat lezat-lezat, tetapi tidak senikmat orang miskin jika makan. Orang kaya takut kolesterol, takut jerawatn, takut penyakit jantung dan lain-lain. Jika orang kaya makan ditempat orang miskin, bisa dipastikan mereka tidak akan sanggup, dan kemungkinan akan kena berbagai penyakit, karena tidak adanya anti bodi mereka terhadap makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang miskin yang kadang mengandung bakteri berlebih.
  • Tak Perlu Khawatir untuk Hari Esok
Hari esok adalah sebuah penantian yang belum pasti, entah masih hidup atau sudah mati. Bukan berarti tidak ada persiapan dan usaha untuk hari esok, tetapi kehidupan hari esok jangan terlalu dirisaukan, apalagi menimbulkan stress. Karena hari esok adalah masalah baru dan butuh pemecahan masalah dan selusi yang terbaru. Cukuplah hari kemarin dan hari ini adalah pelajaran untuk menghadapi hari esok.
Kekhawatiran akan jatuh jatuh miskin bagi orang kaya, ketakutan bangkrut adalah bukti tidak adanya rasa syukur dan biasanya rakus. Ini adalah penyakit orang kaya. Bisa dipastikan, tidak ada waktu bagi mereka untuk bahagia dan bercanda hari ini, karena waktu bagi mereka adalah uang, padahal uang itu ibarat minum air laut, tambah minum tambah terasa haus.
Tujuan hidup sebenarnya bukanlah uang, tetapi untuk menciptakan kebahagiaan. Dan itu lebih banyak dimamfaatkan oleh orang hidup miskin. Mereka mempunyai waktu untuk merasakan kebahagiaan itu. Semakin bahagia seseorang, semakin terasa bermamfaat hidup didunia.

Senin, 20 Februari 2012

SEBOYAN GAJAH MADA

SUMPAH PALAPA

Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara
 pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.

Arti nama-nama tempat

PEJUANG INDONESIA

BANGSA INDONESIA JANGAN LUPA SAMA JASA PARA PEJUANG.

Meski tak Muda dulu tapi mereka teteap gagah
  Sahabat Pramuka sejak Zaman kita mengenyam pendidikan di bangku SD sampai kita lulus dan akhirnya kita jadi Mahasiswa di salah satu universitas ,kita sering di ingatkan untuk mengenang jasa - jasa para pejuang bangsa indonesia . bahkan hal tersebut dikait - kaitkan dalam pelajaran dulu waktu masih SD baiasanya pelajaran sejarah dan Pkn ( dahulunya PPKN ) ,mereka berkorban dengan segenap jiwa , raga ,bahkan harta mereka, mereka lakukan semua itu hanya untuk kehidupan bangsa indonesia yang sejahtra lepas dari penjajahan dan menjadi bangsa yang makmur di masa yang akan datang.

 Hingga pada akhirnya bangsa indonesia merdeka ,dan kehidupan mulai membaik hingga saat ini . kemerdekaan tersebut pasti dapat kita rasakan dalam kehidupan kita di antaranya saja contoh yang paling sederhana adalah pada hari ini kita bebas dari penjajahan .

 Namun apakah kita juga memikirkan bagaimana nasib para pejuang indonesia yang biasanya di sebut dengan veteran yang masih hidup dapat menikmati hasil kerja keras mereka dalam membangun dan menggapai kemerdekaan bangsa ini?. tentu jawabannya adalah tidak .mengapa demikian ?, singga saat ini mereka sebatas hanya dikenang dan dihargai , namun kehidupan mereka masih sangat memperihatinkan mereka masih harus berjuang dengan kehidupan mereka yang hanya sebatang kara ,sangat miris sahabat pramuka .

Sebagai pejuang yang tulen dan betul-betul berjiwa garuda . tentunya mereka tidak mengharapkan semua itu mulai dari ,materi , pengahargaan , dan pangkat mereka berjuang demi bangsa ini dengan penuh rasa Ikhlas dan benar -benar berjuang tampa rasa pamrih .Akan tetapi, layakkah sebagai pejuang bangsa hanya sekadar dihargai oleh penerus bangsa, sementara mereka dibiarkan dalam kesulitan ekonomi, kemiskinan menjalani kehidupannya?sedangkan anak bangsa hanya menikmati dengan jas mapannya duduk manis,dan hobinya menghamburkan uang rakya ibarat sebuah kata pribahasa " Ibarat Kacang lupa pada kulitnya .


Terkadang sangat miris rasanya jika kita fikirkan nasib para mantan pejuang . coba sahabat pramuka ,kita bandingkan kehidupan para pejuang yang dengan keikhlasan jiwa dan raganya dan semangatnya demi kemerdekaan bangsa ini ,jika kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat dengan kemewahan yang sangat melimpah bagaikan langit dan bumi saja .Padahal, para pejabat tersebut tidak akan dalam kehidupan yang layak jika kemerdekaan tidak diperjuangkan oleh para pejuang bangsa ini. Semestinya, para pejuang dan janda-janda pejuang pun disejahterakan oleh negara, bukan hanya pemberian “sekadar”. Sekadar dihargai dengan beberapa ratus ribu rupiah, tetapi tidak disejahterakan atau ditanggung kehidupannya dengan layak.

 Sahabat Pramuka jika kita  bercerita tentang kemerdekaan ini rasanya tidak akan ada cukupnya . perjalanan bangsa ini sangat panjang , paling tidak kita sebagai pandu bangsa ini harus menghormati jasa para pahlawan kita . dengan apa kita harus menghormatinya ? ada banyak cara bukan untuk menuju roma . paling tidak sebagai tunas bangsa dari sekarang harus memikirkan Bangsa ini , satu kutipan , " Bangsa ini dikatakan besar Jika bangsa ini mampu menghormati jasa para pahlawan kita ", mengapa demikian karena dengan kita mengenang jasa mereka maka akan tumbuh rasa patriotisme yang ada dalam diri kita .

ANAK JALANA

ANAK JALANA
Seneng banget bisa jalan2 ngebolang geje di Jakarta. Jujur, ini pengalaman pertama naik kopaja dan metromini di Jakarta. Biasanya gue kalo ke Jakarta ke tempat sodara kemana2 naik kereta KRL atau taksi. Waow banget, dari mulai kopaja yang bocor atepnya karna ujan, dicegat preman ditengah jalan gara2 sopir metromini-nya berenti sembarangan di pasar, ketemu bencong2 yang lagi mangkal dipinggiran stasiun jatinegara, liat mucikari sama germo2nya yang ternyata, mereka menyamar jadi tukang asongan dipinggiran jalan.
Jakarta
Kota yang penuh dengan hingar bingar kehidupan, segala fasilitas kenyamanan, apartemen mewah, supermall, megablitz, XXI, lotte mart, seven elven, dan entah apalagi nama2 kenyamanan sosial yang ditawarkan disini.
Tapi disisi lain, banyak tempat2 kumuh dan bahkan tak layak, hidup berdampingan seperti ini.
Hari senin, hari terakhir ngebolang di Jakarta, gue mampir di pasar senen sambil nunggu metromini no 12. Gue ketemu sama anak laki2 kurang lebih umur 6 taunan yang terlihat lemas dan lusuh ditengah panasnya terik matahari disertai polusi yang selalu menemani kota jakarta. Gue merhatiin dari jauh, agak lama, sampe kemudian gue datengin anak itu.
“Adek, udah makan ?”
Adek kecil ini ngejawab sambil agak ragu dan ketakutan karna ada orang asing yang tiba2 ngajak ngobrol. Mungkin, kaget juga karna selama ini ngga ada orang yang menyapa nya.
“Belum kak, saya belum makan”.
Dan si adek kecil ini menjawab dengan ketakutan sambil menundukkan kepala, gue ngga tau apa muka gue yang terlalu menakutkan atau emang tampang gue kayak ibu tiri sampe dia bahkan ngga berani ngeliat muka gue. Padahal gue udah nanya ramah dan sambil senyum2. 
“Adek, mau roti ? ini aku bawa roti.”
“Mau kak,”
Gue mulai membuka tas gendong gue yang penuh dengan sumpel2an baju acak, mengambil sekantong kresek warna putih yang berisi sebungkus roti kecil dan air mineral botol ukuran sedang.
Gue melihat senyum tipis mengembang dari mulutnya yang mungil. 
“Terima kasih ya kak”
Seneng banget bisa ngasih sesuatu yang berguna buat orag lain, terharu juga ngeliat anak kecil ini, seharusnya anak seusia dia udah sekolah SD dan menikmati masa kanak2nya. Bukannya hidup dipinggiran jalan menikmati polusi dan kerasnya dunia di Ibu kota. Selang beberapa langkah setelah meninggalkan anak kecil itu, gue nengok ke belakang, masih ingin memperhatikan anak tadi.
Tau ?
Apa yang terjadi ? 
Anak kecil yang baru saja gue kasih roti, sedang dipalak dan dipukuli oleh segerombol anak2 jalanan lainnya yang umurnya kurang lebih 11 taunan, mereka memukuli anak kecil tadi dan berebut roti. 
Astaghfirullah…
Apa yg gue lakukan justru ngebuat anak kecil tadi dipukuli. Gue bahkan baru beberapa detik ngeliat dia tersenyum. Gue bener2 ngga tega, gue bahkan sempet nangis juga ngeliat kejadian ini, tp gue bisa apa ? gue terlalu takut dan terlalu pengecut untuk mendekati anak2 jalanan ini. Kalau tau kejadiannya bakal kayak gini, mending gue nungguin anak kecil tadi makan rotinya sampe abis.
Ya Tuhan,
Semoga Engkau senantiasa melindungi dan melapangkan rezeki mereka.
Karna Engkau Maha Adil, Maha Pemurah, dan Engkau Penguasa Langit dan Bumi.
Amin.
Pasal 34 ayat 1
“Fakir Miskin dan anak-anak terlantar DIPELIHARA oleh Negara.”

ANAK JALANA

ANAK JALANA BERJUANG HIDUP

ternyata aku masih beruntung

tinggal di keluarga yang berada, masih bisa menikmati hidup tanpa kecemasan
tidak sama hal nya dengan mereka, yang mungkin menginginkan posisiku






Betapa beratnya hidup dari seorang anak jalan, mereka tidak sekolah, tidur di kolong-kolong jembatan, mencari uang di jalanan, dan makan apa adanya. Di usia yang masih sangat dini, mereka (anak jalanan) berusaha mencari nafkah sendiri agar bisa tetap bertahan dari kerasnya kehidupan yang mereka hadapi ini.
"Sudah seharusnya kita bersyukur bisa hidup lebih baik, lebih nyaman dari mereka. Janganlah sombong dengan harta yang kita punya, kita juga harus membantu mereka yang sed